Sebuah studi menemukan bahwa orang yang mengonsumsi antibiotik dalam jumlah
berlebihan kemungkinan bisa mengganggu bakteri dalam usus dan bisa menyebabkan
penyakit radang usus (IBD). "Ini bukan berarti antibiotik menyebabkan penyakit radang usus, tetapi
cenderung bisa merusak usus di dalam tubuh kita," kata penulis Dr Charles
N. Bernstein, yang mempelajari gangguan usus di Universitas Manitoba kepada
Reuters Health .
Studi sebelumnya telah mengaitkan penggunaan antibiotik dan Crohn dan
kolitis ulserativa yang merupakan bentukan dari IBD. Dalam studi saat ini,
peneliti Kanada menemukan, 12 persen orang didiagnosis dengan dua kondisi
tersebut karena telah diresepkan antibiotik selama dua atau tiga tahun,
dibandingkan hanya tujuh persen yang tidak diresepkan antibiotik.
Perbedaan ini konsisten selama periode lima tahun. Dengan kata lain, jika
antibiotik bertanggung jawab untuk perbedaan tersebut, maka untuk setiap 20
orang ditentukan tiga atau lebih antibiotik, akan ada satu kasus ekstra IBD.
Setelah peneliti mengambil faktor lain, mereka menemukan bahwa banyak orang
yang diresepkan antibiotik, sebanyak 50 persen lebih mungkin mendapatkan
penyakit Crohn dalam waktu dua sampai lima tahun. Diterbitkan dalam American
Journal of Gastroenterology, studi ini mengamati 24.000 orang dari salah satu
database IBD terbesar di Amerika Utara.
Menurut Crohn dan Colitis Foundation, diperkirakan 1,4 juta orang Amerika
menderita IBD, dengan sekitar 30.000 kasus baru didiagnosa setiap tahun. Kedua penyakit Crohn dan kolitis ulserativa, dua
bentuk utama dari IBD menyebabkan peradangan kronis di usus, memicu
gejala-gejala seperti sakit perut, diare dan penurunan berat badan. Penyebab IBD tidak
jelas, tetapi beberapa ilmuwan berpikir IBD mungkin hasil dari sistem kekebalan
tubuh bereaksi berlebihan terhadap virus atau bakteri dalam usus
http://id.she.yahoo.com/antibiotik-bisa-sebabkan-radang-usus-063000462.html
No comments:
Post a Comment